Teknik Audio DI Salah Satu Stasiun Televisi Indonesia

Posted on Updated on

  • A.    Teknk Audio

Teknik Audio merupakan teknik yang dilakukan supaya bunyi atau suara yang dikeluarkan berada pada range pendengaran manusia. Audio ini berkaitan erat dengan Audi Visual sebagai alat komunikasi yang dapat didengar dan dilihat. Perangkat yang digunakan sebagai alat audio visual meliputi radio, televisi, telekomunikasi. Audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga biasa digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan/penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifier dan lainnya.

 

 1.  Macam-macam Audio

  1. Audio visual Perangkat sound sistem yang dilengkapi dengan penampilan gambar, biasanya digunakan untuk presentasi, home theater.Audio Streaming istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui Internet. Berbeda dengan cara lain, yakni men-download file dan menjalankannya di komputer kita bila download-nya sudah selesai, dengan streaming kita dapat mendengarnya langsung tanpa perlu mendownload file-nya sekaligus.
    Ada bermacam-macam audio streaming, misalnya Winamp (mp3), Real Audio (ram) dan liquid radio.
  2. Audio response suara yang dihasilkan oleh komputer.Output pembicaraan yang dihasilkan komputer untuk menanggapi input jenis khusus, misalnya permintaan nomor telepon.
  3. Audio Oscillator Merupakan produk dari perusahaan Hewlett Packard yang pertama. Produk ini digunakan oleh Walt Disney Studios dalam pembuatan filmnya yang berjudul Fa

 

 Audio Digital

Prinsip-prinsip yang mendasari hampir semua aplikasi audio digital dan perangkat lunak, baik itu digital sintesis, pengambilan sampel, perekaman digital didasarkan pada konsep-konsep dasar tentang digital seperti berikut :

  • a.    Bilangan biner

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan <a title=”1<br /><br /><br /><br />
(angka)” href=”http://id.wikipedia.org/wiki/1_%28angka%29″&gt;1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.

Desimal   Biner (8 bit)

0         0000 0000

1         0000 0001

2         0000 0010

3         0000 0011

4         0000 0100

5         0000 0101

6         0000 0110

7         0000 0111

8         0000 1000

9         0000 1001

10       0000 1010

11       0000 1011

12       0000 1100

13       0000 1101

14       0000 1110

15       0000 1111

16       0001 0000

Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam <a title=”Sistem<br /><br /><br /><br />
numerik” href=”http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_numerik”&gt;sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner desimal = 10.Berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut: 10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20). Dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010 dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (0 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010 atau dengan cara yang singkat

10:2=5(0),

5:2=2(1),

2:2=1(0),

1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010

  • b.   Digital Audio Workstation

Digital Audio Workstation adalah perangkat yang digunakan khusus untuk proses rekaman audio digital. Perangkat ini pada dasarnya adalah sebuah komputer yang dapat melakukan fungsi perekam,synthesizer, digital to analog converter (DAC), analog to digital converter (ADC),mixing, sound effect.

1)   Analog to Digital Converion (ADC)

ADC proses mengubah amplitudo gelombang bunyi ke dalam waktu interval tertentu (disebut juga sampling), sehingga menghasilkan representasi digital dari suara. Sampling rate : beberapa gelombang yang diambil dalam satu detik. Contoh : jika kualitas CD Audio dikatakan memiliki frekuensi sebesar 44100Hz, berarti jumlah sample sebesar 44100 per detik.

2). Digital to Analog Converion (DAC)

DAC proses mengubah digital audio menjadi sinyal analog. DAC biasanya hanya menerima sinyal digital Pulse Code Modulation (PCM). PCM adalah representasi digital dari sinyal analog, dimana gelombang disample secara beraturan berdasarkan interval waktu tertentu, yang kemudian akan diubah ke biner. Proses pengubahan ke biner disebut Quantisasi. PCM ditemukan oleh insinyur dari Inggris, bernama Alec Revees pada tahun 1937.

Contoh DAC adalah: soundcard, CDPlayer, IPod, mp3player

Untuk memenuhi fungsi-fungsinya, komputer ini harus memiliki perangkat keras dan perangkat lunak tambahan yaitu:

Audio Coverter Pada prinsipnya mempunyai fungsi utama sama dengan sebuah sound card, meskipun demikian audio converter yang dimaksud berbeda dengan sound card pada komputer-komputer biasa. Fungsi-fungsi audio converter ini, diantaranya:

a. Synthesizer.

b.MIDIinterface.

  1. Pengonversi data analog ke digital, misalnya merekam suara  dari   mikropon.
  2. Pengonversi data dari digital keanalog.

Setiap bentuk file audio memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Format file audio tersebut dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan. Format file audio bermacam- macam, diantaranya :

  1. WAV, format file ini merupakan dasar dari format audiofile yang memiliki kualitas suara terbaik, hanya sajafile ini membutuhkan tempat penyimpanan yang besar. Pemilihanformat ini sangat tepat apabila membutuhkan kualitasaudio yang baik dan memiliki tempat penyimpanan yang besar. Formatfile ini mendukung untuk monoatau stereo.
  2. Amiga IFF-8SVX (.IFF, .SVX),  format Amiga 8SVX adalah 8 – bitmono,format ini dihasilkan oleh the Commodore Amiga computer, format ini juga dapat dikompres menjadi 4-bit Fibonacci delta encoded format.
  3. Apple AIFF (.AIF, .SND), format ini adalah format audio standar milik Apple Computer. Seperti WAV milik Windows, AIFF mendukung untuk fasilitas mono atau stereo, 16-bit atau 8-bit.
  4. Dialogic ADPCM (.VOX), format Dialogic ADPCM ini biasanya ditemui pada aplikasi telepon. Format ini hanya dapat menyimpan audio mono 16-bit, dan seperti format ADPCM lainnya file ini dapat dikompres hingga 4-bit.
  5. DiamondWare Digitized (.DWD), ini adalah format audio yang digunakan oleh perangkat DiamondWare’s Sound, biasanya format ini digunakan oleh para programmer untuk menghasilkan audio interaktif yang diaplikasikan pada gamedan multimedia. Format ini juga medukung baik monomaupun stereo.
  6. MPEG Layer 3 (.MP3), ini merupakan format audio file yang banyak diminati oleh para pengguna komputer, karena disamping kualitas yang dihasilkan baik file ini juga tidak memerlukan tempat penimpanan yang besar.
  7. Next/Sun (.AU, .SND), adalah format standar yang dapat ditemukan padaNeXT dan Sun computer.
  8. Real Media (.RM), formataudio ini biasanya dapat ditemukan pada jaringan initernet.
  1. Sound Blaster (.VOC), ini adalah format audio file dari Sound Blaster dan format file suara dari Sound Blaster Pro. Format ini hanya mendukung 8-bit audio, mono hingga 44.1 KHz, danstereo hingga 22 KHz.
  2. PCM Raw Data (.PCM), PCM (Pulse Code Modulation) adalah formataudio yang sangat sederhana. Format ini adalah formatfile standar yang belum dikompres seperti halnya file .WAV padaWindows atauAIFF padaApple

Audio Analog

Audio analog adalah sinyal data dan suara dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

 

  • a.    Parameter dan Standar Signal Audio Analog

1)        Frekwensi Respons

Frekwensi respons adalah sebuah representasi dari respon sistem terhadap input sinusoidal pada frekuensi yang bervariasi dan juga diartikan  Frekwensi Respons merupakan representatif atau mengukur sistem respons/ tanggapan signal input terhadap signal output dari bermacam-macam frekwensi dari signal tersebut.

Frekwensi respons di defenisikan sebagai perbedaan magnitude dan phasa antara input dan output sinus. Untuk peralatan Audio diusahakan mendekati  Frekuensi range   Audio yaitu : 20 Hz s.d  20K Hz dan flat /rata. 

Ada 2 macam Frekuensi Respo

a) Bode Plot Diagram Bode merupakan salah satu metoda analisa dalam perancangan sistem kendali yang memperhatikan tanggapan frekuensi sistem yang diplot secara logaritmik.

a)    Nyquist

Metode untuk mngubah bentuk gelombang analog mnjadi sinyal digital yang lebih akurat untu pengiriman maui saluran tlepon. Jika sebuah sinyal analog adalah band-trbatas yaitu tidak punya frekuensi lbih tinggi dari band tertentu, itu bias ditangkap dan ditransmisikan dalam nilai-nilai digital dan kemudian diciptakan embali dalam bentuk analog pada penerima. Yang paling penting, laju sampling akan perlu sidikitnya dua kali frekuensi tertinggi dari signal audio standar untuk direproduksi. Sekarang disbut Teori Nyquist. Menurut teori ini produksi tertinggi frekuensi system digital akan kurang dari satu setengah laju sampling. Dari sudut pandang sebaliknya, kecepatan sampling harus lebih besar dari dua kali frekuensi tertinggi yang ingin kita memproduki.

1)        S / N Ratio

S / N Ratio adalah mengukur kekuatan signal berapa dB (decibel) terhadap noise yang ada dari signal tersebut. Jika keuatan signal diukur dengan tegangan ( voltage ) maka S/N ratio  diukur dengan rumusan :

S/N = 20 log 10 ( Vs / Vn )

Contoh : Vs = 10.0 microvolts dan Vn = 1.00 microvolt maka

S/N= 20 log 10 (10.0) = 20.0 dB

Dinamika range level signal dengan level noise selebar mungkin, ini tergantung dari media peralatan yang dipergunakan.Output leve signal pada peralatan adalah merupaan standar yang sudah ditentukan sebear 100 % atau 0dB. Untuk memperbesar S/N Ratio adalah dengan menekan Level noise serendah mungkin, agar didapatkan dinamia range yang sangat lebar. Jadi S/N Ratio adalah dinamika perbandingan antara level ignal dengan level noise.  Top of Form. Dalam pemilihan rancangan level faktor, Taguchi menyarankan penggunaan rasio SN sebagai kriteria pemilihan parameter yang meminimumkan “error variance” (yaitu variansi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan). Signal to noise ratio (S/N ratio) digunakan untuk memilih faktor-faktor yang memiliki kontribusi pada pengurangan variansi suatu respon. Rasio “Signal to noise (SNR) adalah kontribusi original dari Taguchi pada rancangan eksperimen yang penting tetapi juga sekaligus kontroversial, karena sampai saat ini masih menjadi perdebatan.

Taguchi menciptakan “new performance measure” ini untuk kriteria pemilihan rancangan yang robust (sebagai kriteria uji hipotesis), dimana terdapat perbedaan dengan analisis variansi yang menggunakan rasio F untuk kriteria uji hipotesis.

Satu respons untuk “Teknik Audio DI Salah Satu Stasiun Televisi Indonesia

    Aulia Rahman Ridhoka said:
    September 4, 2012 pukul 1:19 am

    lanjutkan dengan imformasi lain,oke

Tinggalkan komentar